Peristiwa terbakarnya KM Karya Indah pada Sabtu 29/5/2021 di perairan Lifmatola kabupaten kepulauan Sula masih menyisakan rasa iba bagi warga Pengadilan Agama dalam wilayah PTA Maluku Utara. Pasalnya, salah satu dari 135 penumpang tujuan Sanana – Taliabu yang terdaftar di manifes, ikut serta berlayar dengan kapal yang nahas itu adalah Jurusita PA Labuha, Amina Difinubun.
Amina yang turun melaksanakan pemanggilan atas permintaan delegasi dari PA Banggai harus melewati Ternate, karena perhubungan ke Taliabu hanya bisa lewat kapal yang berangkat dari Ternate . Dan jadwal yang di[ilih adalah Jumat malam 28/5/2021 dengan KM Karya Indah.
Menurut penuturannya, saat bagian dek mesin kapal mulai mengeluarkan asap tebal, para penumpang mulai diarahkan untuk mengenakan life jaket, dan diapun ikut mengenakan. Sesaat kemudian, karena api dan asap tebal semakin membesar, dia bersama penumpang lainnya atas arahan ABK harus melompat ke laut dan meninggalkan seluruh barang bawaan. “tidak ada apa-apa yang bisa saya selamatkan karena saya harus melompat dari dek 3 ke laut saat perahu karet sudah diturunkan dan perahu nelayan sudah mendekat ke sekitar kapal. Dengan susah payah saya harus berenang menuju skoci perahu karet dan perahu nelayan. Bantuan Basarnas baru merapat setelah kami diefakuasi ke darat dan dibawa ke salah satu desa di depan pulau Lifmatola’, tutur Amina mengisakan tragedi nahas itu
Sementara itu, PTA Maluku Utara melalui Panitera telah menghimbau seluruh satker untuk berpartisipasi meringankan beban Amina dan meminta Panitera PA Labuha untuk mengkordinasikan dengan PA Banggai terkait belum dapat dilaksanakannya pemanggilan.
Menurut cerita Amina, sudah ada bantuan dari beberapa teman, kenalan dan handai taulan yang dia terima. Dia juga berkisah, sebagai jurusita ini bukan peristiwa yang pertama dia alami. Sering kali di harus bertarung dengan ombak dan gelombang besar saat melaksanakan pemanggilan, khususnya di wilayah Kepulauan Sula dan Taliabu yang terkenal lautnya yang ganas.
Panitera PA Labuha, Naim Abd. Rauf kepada tim IT PA Ternate mengharapkan semoga pembentukan PA Sanana bisa dipercepat untuk mengurangi resiko, baik keadaan alam maupun beban biaya yang tinggi karena kami harus dari Labuha ke Ternate dulu baru kemudian mencari perhubungan ke sana. (tim IT pa-tte)
SHARE THIS POST